Nusantara Bangkit
NUSANTARA BANGKIT
Seri Wejangan Jawa
Girisa
HIDUP/URIP: banyak yang salah paham dalam pengertian hidup yang ditulis dalam layang2 kuno, ketahuilah yang dimaksud hidup dalam ajaran2 itu ialah "BERUBAH" atau "PERUBAHAN", dia bukan suatu roh, jiwa, aku ataupun apa saja, tapi yang berubah itu "HIDUP"
HIDUP itu ada 2;
1.HIDUP PUNYA KUASA ,
contohnya hidup kalian saat sekarang ini.
2. HIDUP TAK PUNYA KUASA,
contohnya jika kalian besok dikubur itu hidup tapi tidak punya kuasa,
seperti juga batu itu hidup tapi tidak punya kuasa sampai waktunya nanti dia akan bisa hidup punya kuasa..
Jika kalian dalam belajar mengartikan bahwa HIDUP itu jiwa, roh, sang aku bahkan ingsun,kalian tidak akan tahu;
*Apa itu sejatinya hidup ?,
*Bagaimana itu sampurnaning hidup?
*Apa itu sejatinya pati ? dan
*Bagaimana sampurnaning pati?..
Jangan asal percaya kata2 kitap suci yang kaatanya suci tapi tidak tahu dasar2nya suci? dan dasar kitab suci.,?
*GIRISA
WONG JOWO itu ; Wong ngerti dia bukan suatu suku ataupun kaum, hilangkan dan tinggalkan kata2 suku, sebab itu pemecah persatuan dan kesatuan.. suku jawa itu tidak ada, ada nya kata suku jawa itu baru kemarin sore, dibuat biar Nusantara terpecah belah..😂
Banyak yang beranggapan hidup dari cahaya ilahi, tentang hal ini harus paham ilahi = dewa, dewa itu banyak ada dewa tanah, dewa air, dewa matahari, dewa angin dll, jangan beranggapan itu sosok makhluk, biji bisa tumbuh memang ada bantuan tanah,dllnya, jangan mudah tertipu dengan pengetahuan dari bahasa2 sebrang, bahasa2 sendiri saja banyak yang tidak tepat apa lagi sudah pakai bahasa2 sebrang..!!!
Ketahuilah sejatinya hidup itu lestari, saat kalian mempelajari dengan dasar sejatinya hidup itu langgeng, kalian sudah lari dari dasar2 hidup...dan tanpa kalian sadari kalian sudah tersesat !
semua makhluk bisa tersesat dialam kelanggengan, seperti dirimu masuk kealam masalalumu jika kau tidak bisa keluar, apakah yang disebut aku bisa disebut hidup? jika tidak punya raga jasmani.,?
*Megat Ruh
Dasar ajaran wong jowo iku,Moco rogo, Olah rogo,lan Momong rogo, 3 hal itu jangan ditinggalkan ,akan sangat berbahaya jika ditinggalkan, sebab lebih penting itu dari pada kerohanian, kejiwaan ataupun ketuhanan, bahayanya seperti kamu mau berpergian tapi tidak punya ongkos dan tidak punya peta, jika kamu mempelajari Moco rogo, Olah rogo dan Momong rogo, ibarat kamu nabung ongkos dan ngapalkan peta, mau pergi kemana saja tergantung kamu, sesuai ongkos yang ada dan peta yang sudah lengkap dipunya...
SANGKAN PARAN DUMADI = setiap ajaran ada tahapan sendiri2, tahapan ajaran sangkan paran dumadi tidak bisa dipelajari secara acak, jadi pelajarilah secara urut jangan acak2an, tahapan2 dalam sangkan paran ialah =
1.urip sak jeroning mati.
2. Mati sak jeroning urip.
3.Manunggaling sejatine tunggal.
4.jumeneng klawan piyambak.
Dan seterusnya.. Banyak orang berbicara sangkan paran,tapi tidak tahu tahapanya bagaimana bisa benar wedaran2nya, ketahuilan Sangkan tumitahing titah itu setiap jaman mengalami perubahan bisalah membedakan itu semua....
Seri Wejangan Jawa
Girisa
HIDUP/URIP: banyak yang salah paham dalam pengertian hidup yang ditulis dalam layang2 kuno, ketahuilah yang dimaksud hidup dalam ajaran2 itu ialah "BERUBAH" atau "PERUBAHAN", dia bukan suatu roh, jiwa, aku ataupun apa saja, tapi yang berubah itu "HIDUP"
HIDUP itu ada 2;
1.HIDUP PUNYA KUASA ,
contohnya hidup kalian saat sekarang ini.
2. HIDUP TAK PUNYA KUASA,
contohnya jika kalian besok dikubur itu hidup tapi tidak punya kuasa,
seperti juga batu itu hidup tapi tidak punya kuasa sampai waktunya nanti dia akan bisa hidup punya kuasa..
Jika kalian dalam belajar mengartikan bahwa HIDUP itu jiwa, roh, sang aku bahkan ingsun,kalian tidak akan tahu;
*Apa itu sejatinya hidup ?,
*Bagaimana itu sampurnaning hidup?
*Apa itu sejatinya pati ? dan
*Bagaimana sampurnaning pati?..
Jangan asal percaya kata2 kitap suci yang kaatanya suci tapi tidak tahu dasar2nya suci? dan dasar kitab suci.,?
*GIRISA
WONG JOWO itu ; Wong ngerti dia bukan suatu suku ataupun kaum, hilangkan dan tinggalkan kata2 suku, sebab itu pemecah persatuan dan kesatuan.. suku jawa itu tidak ada, ada nya kata suku jawa itu baru kemarin sore, dibuat biar Nusantara terpecah belah..😂
Banyak yang beranggapan hidup dari cahaya ilahi, tentang hal ini harus paham ilahi = dewa, dewa itu banyak ada dewa tanah, dewa air, dewa matahari, dewa angin dll, jangan beranggapan itu sosok makhluk, biji bisa tumbuh memang ada bantuan tanah,dllnya, jangan mudah tertipu dengan pengetahuan dari bahasa2 sebrang, bahasa2 sendiri saja banyak yang tidak tepat apa lagi sudah pakai bahasa2 sebrang..!!!
Ketahuilah sejatinya hidup itu lestari, saat kalian mempelajari dengan dasar sejatinya hidup itu langgeng, kalian sudah lari dari dasar2 hidup...dan tanpa kalian sadari kalian sudah tersesat !
semua makhluk bisa tersesat dialam kelanggengan, seperti dirimu masuk kealam masalalumu jika kau tidak bisa keluar, apakah yang disebut aku bisa disebut hidup? jika tidak punya raga jasmani.,?
*Megat Ruh
Dasar ajaran wong jowo iku,Moco rogo, Olah rogo,lan Momong rogo, 3 hal itu jangan ditinggalkan ,akan sangat berbahaya jika ditinggalkan, sebab lebih penting itu dari pada kerohanian, kejiwaan ataupun ketuhanan, bahayanya seperti kamu mau berpergian tapi tidak punya ongkos dan tidak punya peta, jika kamu mempelajari Moco rogo, Olah rogo dan Momong rogo, ibarat kamu nabung ongkos dan ngapalkan peta, mau pergi kemana saja tergantung kamu, sesuai ongkos yang ada dan peta yang sudah lengkap dipunya...
SANGKAN PARAN DUMADI = setiap ajaran ada tahapan sendiri2, tahapan ajaran sangkan paran dumadi tidak bisa dipelajari secara acak, jadi pelajarilah secara urut jangan acak2an, tahapan2 dalam sangkan paran ialah =
1.urip sak jeroning mati.
2. Mati sak jeroning urip.
3.Manunggaling sejatine tunggal.
4.jumeneng klawan piyambak.
Dan seterusnya.. Banyak orang berbicara sangkan paran,tapi tidak tahu tahapanya bagaimana bisa benar wedaran2nya, ketahuilan Sangkan tumitahing titah itu setiap jaman mengalami perubahan bisalah membedakan itu semua....
Komentar
Posting Komentar
Yen wani ojo wedi-wedi , Yen wedi ojo wani-wani