Bergurulah kepada Wong Ngerti

Girisa Gpl

Sadaro setitah = bergurulah sama wong jowo/wong ngerti, banyak guru tapi tidak ngerti, jadi guru itu mudah tapi buat jadi wong jowo/wong ngerti itu tidak mudah, aku beri saran jika mencari guru carilah guru yang bisa menerangkan seterang mungkin, tinggalkan guru2 yang bersembunyi ketidak tauhan dengan kalimat hanya tuhan yang tau, itu sebab tuhan, itu karena tuhan, guru2 yang bersembunyi dalam kata tuhan tidak pantas kalian gurui sebab hanya membuat kalian semakin bodoh..
Seperti banyak guru2 mengajarkan kesucian, tapi saat ditanya contohkan 1 saja yang suci itu apa? tidak tahu dan malah bersembunyi dengan kata tuhan, sehingga sampai sekarang bodoh hal suci itu seperti apa? hanya tafser2 tidak jelas yang saling bertentangan, jika saja dari dulu kalian tahu suci bukan murni, contoh suci yang ada didunia ini bayangan, contoh murni didunia ini banyak bisa minyak yang sudah dimurnikan dllnya.. Begitulah bedanya guru yang malah membuat bodoh dengan guru wong jowo/wong ngerti...

Agar tidak mudah memakai kata tuhan sembarangan dan tidak pada tempatnya sebab akan mengkerdilkan tuhan itu sendiri..

WONG NGERTI tidak akan meramal, wong ngerti tidak akan cerita2 kosong bab yang tidak bisa dilihat oleh orang umum, orang2 seperti itu disebut dalam kalimat "HURUNG JUJUL NGAKU PUNJUL"

Seorang guru yang memang ngerti, sanggup mencontohkan apa yang diajarkan, seperti diajarkan maha kuasa dia akan mencontohkan apa yang kuasa itu, begitu juga hal urip, langgeng, dllnya dia akan sanggup mencontohkan, sehingga simurid mudah memahaminya...
Dasar2 itu penting sebab dari dasar2 itulah bisa mencontohkan secara tepat, sebab jika tanpa mengetahui dasar, tentu hanya awur2an contoh yang diberikan...

Yang disebut kitab suci itu kitab diri kalian pribadi, yaitu karma baik dan buruk perjalanan hidup dan kehidupan sebelum hidup sekarang ini, selain itu tidak ada yang bisa disebut kitap suci, itu jika ditarik dari dasar2 suci, perlu diketahui kudus itu tidak berarti hanya suci, tapi kudus itu berarti bisa sejati, bisa murni, bisa suci, semua tergantung dalam kata kudus itu membahas apa..?

Aku hanya bisa berpesan sakralkan sebutan tuhan kalian sesakral mungkin, sebab itu bukan hal yang untuk bibicarakan apa lagi dipamer2kan dan bangga2kan..

Karena banyak orang tanpa ilmu jadi guru, sehingga menafsirkan suci sesukanya, sehingga menerangkan yang membuat malu dia sendiri malah bangga bukannya malu, itu baru hal suci belum hal2 lainya, 99% yang mengajarkan hal suci tidak bisa membedakan mana suci dan mana murni...
Hal murni yang sederhana ya, asal dari tanah kembali ketanah, asal dari ilahi/dewa kembali kedewa, dllnya biar bisa murni bukan suci...

Banyak yang sasar pada pulang ke ilahi dan al ilah atau alloh sbb keterbatasan pengetahuanya, menganggap dia berasal dari itu dan ingin pulang kesitu, tapi saat ditanya jika kalian sudah pulang kesitu mau jadi apa?, mau seperti apa menjalani hidup dan kehidupan.? plonga plongo tak bisa jawab,..😂

Di Nusantara ini banyak orang beriman tapi tidak berilmu, sehingga imanya awur2an, iman ialah membenarkan, gimana bisa membenarkan jika tidak punya ilmu, makanya banyak yang pada dibenarkan sedang sudah tahu itu tidak benar, sebab mereka Membenarkan/Mengimani..!

" Iman itu membenarkan, namanya membenarkan ya bisa dinilai sendiri suatu yang salah bisa dibenarkan dengan sejuta dalil dan tafser, begitu sebaliknya sesuatu yang benar bisa jadi salah sebab tidak jadi imannya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KITAB SEMAR

Sang Hyang dan Dewa

KITAB SASTROCHETHO WADININGRAT