Hidup Tanpa Jiwa

Girisa Gpl

Petuah kwi = matikanlah jiwamu dan jiwa2 yang mengganggumu, hiduplah tanpa jiwa, kuburkan jiwa dalam keabadianmu, meski itu jiwa yang paling bagus, petuah ini susah buat diterima, sebab kesalahan dari awal belajar, dimana malah banyak ajaran2 yang memuja dan memuliakan jiwa, ketahuilah dalam ajaran2 itu yang dimaksud jiwa itu adalah nafsu, dikarenakan  dari bahasa sebrang sampai disini terjadi pergeseran arti, tidak lagi nafsu diartikan jiwa, tapi diartikan "keinginan" dan sejenisnya,

KEKUATAN jiwa disebut roh, roh itu ada 4, orang nusantara menyebutnya "SEDULUR 4".
Leluhur nusantara hidup tidak memakai roH, dengan mewariskan ajaran "MEGAT ROH", dimana jiwa dikubur dalam keabadian tidak bisa mengeluarkan saktinya/rohnya lagi..

Silahkan cari tahu dulu asal kata nafsu dalam bahasa arab dan artikan apa?, biar tidak awur2 an, apa roh itu..?

Apakah jiwa itu nafas..?
Apa bedanya wiji urip lan wiji panguripan..?
Ini jiwaku, ini ragaku, tentu "KU" disini yang dimaksud aku, apakah sama aku dan jiwa..? hidup belum tentu punya kehidupan, apakah itu sama..?   ada sebutan hidup tanpa roh, sudah pasti jiwa bukan urip..!

Yang tepat harus kamu tentukan, nafsu itu jiwa atau keinginan?, sebab ke dua hal itu berbeda, itu yang penting.!
kamu pilih gelap tapi dalam kesadaran, apa penuh cahaya tapi dalam kegelapan..?

" CARI ASAL KATA NAFSU DALAM BAHASA ARAB DAN ARTINYA APA..? JIWA ATAU KEINGINAN?, JIKA  ARTINYA JIWA LUPAKANLAH PELAJARAN YANG BILANG NAFSU ITU KEINGINAN...
AGAR BISA MENERIMA PELAJARAN DIGRUP PKWI.!!!

Jika tidak bisa melupakan itu berarti anda2 orang2 yang tidak mau berbenah dan memperbaiki..
Banyak yang berpendapat jika mematikan jiwa dan megat roh tidak bisa hidup, ini hal wajar sebab pengetahuan mereka hanya sebatas itu, pengajaran tertinggi mereka hanya sebatas menguasai ratuning roh, jika sudah bisa sampai di roh idolfi itulah manunggaling kawulo lan gusti,
jika kalian termasuk yang berpendapat bahwa tidak punya roh tidak hidup bagaimana dengan ajaran kalian yang mengajarkan sifat "hidup tanpa roh", bagaimana kalian bisa kembali ke alloh?, sedang alloh hidup tanpa roh, beginilah secuil kalimat buat kalian renungkan, bagaimana kalian bisa manunggal dengan gusti, jika gusti hidup tanpa roh, sedang kalian masih memakai roh..?

"ketahuilah,jika orang itu sudah siap menerima wedaranku, tidak peduli para sufi, mursid bahkan nabi ataupun rosul akan hilang kiblatnya..!"

★Ringkasan:
HIDUP TANPA RUH dan JIWA
    Banyak yang bilang, jika tidak punya RUH gimana bisa HIDUP..? Walau di terangkan dengan sejelas jelas nya, jika pengetahuan nya terbelenggu oleh TUHAN ,tidak akan bisa FAHAM dan MENGERTI .
Apalagi sedikit-dikit berpendapat itu karena TUHAN ,itu sebab TUHAN dan hanya TUHAN.
Jika ingin  mau PAHAM dan MENGERTI , taruh lah  dulu pengetahuan yang di PELAJARI selama ini hal hal bab TUHAN  .
FAHAMI ini dengan BAGUS..!!!
saat kita berbicara RUH , kita harus bisa membedakan RUH dan JIWA.

Kalau KESUSAHAN dalam membedakan JIWA dengan RUH.
JIWA kuganti dengan kata "NAFSU"
RUH kuganti dengan nama "HAWA NAFSU" kalau  NAFSU = JIWA , HAWA NAFSU = RUH ,ini akan bertentangan dengan yang sudah pernah di pelajari .
Jika saat ini , di ajaran yang di PELAJARI belum bisa menerima  tidak apa apa , silahkan di pelajari NAFSU dari kata apa atau dalam bahasa apa,  arab atau ibrani dan juga di arti nya apa.

~ JIWA aku beri dasar RAGA CAHAYA .
Dengan SIFAT CAHAYA diatas CAHAYA .
~ RUH aku beri DASAR CAHAYA yang tidak memiliki RAGA.

Untuk menjawab pertanyaan hidup tanpa RUH dan hidup atau tidak bila jiwa nya di matikan  , aku mendatangkan DAYA yang bukan RUH , untuk buat HIDUP, yang ku datangkan adalah "AKU" .

Jika kita masih kebingungan dengan 2 hal itu  ,
kita cari pengetahuan kehidupan nya JIWA yang tanpa RUH ,
JIWA tanpa RUH ,hidup atau tidak.......?
Duluan mana JIWA dengan RUH saat berada di DIRI kita.

Taruh lah dulu pemahamanmu  yang sudah di pelajari hal TUHAN , ada pengetahuan di dalam suatu ajaran kalau JIWA itu dianggap TUHAN .
jika kamu memplajari TUHAN = CAHAYA DIATAS CAHAYA ,di sini kusebut hanyalah JIWA. jika kita belum  menerima  akan bilang susah buat memahaminya..

Dengan pengertian RUH ialah DAYA , tapi tidak semua DAYA bisa dibilang RUH.
Ingat RUH /sedulur 4 dengan Anasir 4
itu sudah dua hal yang berbeda . Anaser 4masih di hal jasmani , RUH/sedulur 4 hal kebatinan di bab KEROHANIAN .
Dinusantara sekarang ini,baru hal JIWA sudah dibilang TUHAN,sudah dibilang AKU/ INGSUN dll nya ,ini semua sebab tidak pada menguasai DASAR DASAR , hingga tidak bisa memedakan , apa itu RUH apa itu JIWA apa itu AKU sehingga tak bisa mengetahui mana RUH mana JIWA ,mana AKU.
ini semua baru hal KEROHANIAN ,tetapi sudah berani bilang hal KETUHANAN..

Seorang pendeta  berkata kalau hal KEROHANIAN buat ajaran mereka itu sudah hal KETUHANAN, kenapa berkata begitu .....?sebab dalam ajaran di sebutkan " ALLAH itu RUH".. begitu juga ada menyebut, "RUH ALLAH MELAYANG LAYANG MEMBERI KEHIDUPAN" semua itu harus kita SIKAPI dengan BIJAK , sebab itu 2 hal yang berbeda, Seperti OMBAK dengan BUIH nya atau GULA dengan MANISNYA.
bisa lah bicara dengan pengetahuan...

Untuk pertanyaan dan diskusi silahkan klik Disini







Komentar

Postingan populer dari blog ini

KITAB SEMAR

Sang Hyang dan Dewa

KITAB SASTROCHETHO WADININGRAT