Benci & Cinta, kebaikan dan kewajiban

Girisa GPL

Petuah kwi = "engkau akan bisa membuang benci saat bisa mematikan cinta, engkau akan bisa meninggalkan kejahatan saat kebaikan bukan tujuanmu dan engkau akan bahagia jika hidup dan kehidupanmu engkau jalani dengan KESADARAN.."

Semakin kalian mempelajari, mendalami dan menguasai cinta ataupun katresnan semakin tumbuh banyak bibit2 kebencian, jangankan cuma kalian setingkat budha pun begitu, makanya dilahirkan lagi ajaran lihatlah semua itu dengan"Kehampaan.."

Saat aku dulu belajar sama seorang biksu, dia mengajarkan katresnan, kewelas asihan..? aku bertanya sebenarnya ajaran budha itu mengajarkan melihat dengan katresnan apa dengan kehampaan..? silahkan apa jawaban biksu itu.?
Biksu itu bilang, dengan pertanyaanmu begitu tentu kamu sudah tahu budha itu ada berapa..? itu saja hal budha belum dibawahnya yang baru dewa dan dewi, apa lagi aku yang cuma biksu ya bisaku ya baru begitu...

"Kebaikan itu jika kamu bisa menciptakan sesuatu yang berguna untuk semua mkhluk bukan untuk makhluk tertentu.. kamu memberi dan menolong itu bukan suatu kebaikan tapi kewajiban! sebab kita ada didunia ini dan hidup bersosial, gimana pandanganmu tentang hal ini..?"

Jika kalian suruh membedakan kebaikan dengan kejahatan kalian akan cepat bisa menjawab, tapi jika kalian disuruh bedakan Kebaikan Dengan Kewajiban, kebaikan Dengan Kebijaksanaan, akan kesulitan, sebab jarang yang mengajarkan hal2 begini..
kewajiban ada didunia dan terlahir jadi makhluk sosial, tentu berbeda dengan kewajiban bernegara, ataupun beragama...
Dari kebijaksanaan akan bisa membedakan mana kewajiban mana kebaikan, dalam hal itu pelajari kewajiban dan kebaikan dari diri sendiri dulu, belum dari segi keluarga, negara ataupun agama, jka itu sudah ketemu hal kewajiban dan kebaikan keluarga, negara dan berbudaya itu hal mudah.

Dulu ada saudara kita bertanya padaku, apa SIH sama dengan ISIH..? kujawab setauku dikepribaden isih itu kang moho urip jelas berbeda dengan sih.. tentu katresnan msh dibawah isih.. sbb tanpa isih katresnan tidak ada..
Tinggal sedikit yang paham dan ngerti SIH itu apa, orang2 kuno saja sih jadi syeh, sebab tidak ketemu dan bisa menemukan yang sanggup memedar SIH, dan karna kata sih jaman dulu itu hanya dari mulut kemulut tidak ada bahasa tulisannya yang bisa mereka temukan jadilah syeh, yang menunjukan ketinggian drajat..

Banyak orang tidak tahu kewajiban, sebab terpaku dengan ajaran kebaikan dan keburukan, sehingga tidak tahu mana baek mman jahat, sehingga baik jahat, benar salah tergantung dari mana memandangnya tidak bisa  kuning ya kuning, putih ya putih, hitam tetap hitam bukan kuning maupun putih...
Tapi jika pelajaranmu mengajarkan, kewajiban beda dengan kebaikan, kebaikan beda dengan kebijaksanaan, kalian akan bisa dan mengerti kebenaran bukan milik tuhan, bisa hitam dibilang hitam putih dibilang putih...

sama halnya katresnan bukan welas asih, katresnan bukan sembah bekti,  apakah kalian bisa membedakan itu semua.?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KITAB SEMAR

Sang Hyang dan Dewa

KITAB SASTROCHETHO WADININGRAT