Tanpa Wirid, Mantra dan Doa, Berbakti dan ritual

Girisa

Banyak orang bertanya, kenapa ajaran wong jowo yang diajarkan disini melarang menggunakan mantra dan wirid2.,?   Hmmm jawaban buat itu banyak, tapi garis besarnya mantra dan wirid2 itu bakal nagih janji kepadamu juga, telah kau buat apa, untuk apa, dan akan melahirkan mental2 budak, bisa bukan karena dirinya sendiri, tapi bisa karena mantra dan wirid2...
Sudah jelas petuah Wong Jowo:

"sekti tanpo aji2 dikdoyo tanpo montro.."


BERBAKTI dulu baru RITUAL .

BERBAKTI itu dengan AKSI , BERBAKTI JANGAN dengan SESAJI ,di dalam AKSI tak perlu JAWAB ,  biar alam dll nya yang MENILAI .

BERBAKTI itu dengan AKSI , agar bisa ber AKSI yang pertama itu MENGENALI , tujuan MENGENALI ini agar kita bisa MENGERTI , kalau sudah MENGERTI baru BERBAKTI .
Setelah BERBAKTI baru menjalani RITUAL .

Ojo ngapes-ngapeske DIRI PRIBADI , pergunakan jasmani dengan TEPAT , apa yang di berikan oleh  orang TUA kita itu  adalah suatu BERKAH dan ANUGRAH di anak kanya DIRI kita ..

Jika kita sudah mengenali BERKAH dan ANUGRAH ,dan MENGERTI kenapa di ANAK kan , RITUAL akan terlahir dengan SENDIRINYA..

RITUAL itu seperti kita ingin membangkitkan IBU kita yang sudah meninggal, agar cepat terlahir kembali , membangkitkan nya ini kita  membutuhkan  sesuatu (butuh sesuatu sebagai alat bantu ) ini lah di sebut RITUAL .

~ Tanya = Kalau kita pergi ke MAKAM ORANG TUA , apa kita ini hanya cukup  membersihkan nya ......?

~ Jawab = Membersihkan dan ber DIAM diri lah  seperti kita saat KECIL Yang  tertidur di pangkuanya , yang belum memiliki fikiran-fikiran dan khayalan...

~ Tanya = Seberapa lama kita berdiam diri ......?

~ Jawab = Sampai kita terasa CUKUP , jika aku (sesepuh) biasanya paling cepat 5 jam dan  paling lama 3 hari.
Maksud dari BERDIAM ini adalah  "BERDIAMNYA BODOHNYA ORANG PALING BODOH" maksud nya ( DIAM kan semua apa apa yang sudah di berikan oleh IBU )

Ketahuilah " Jika kita menghadap TUHAN KANG KATON atau TUHAN KANG ORA KATON ,jangan sok HEBAT ,tapi gunakan KEBODOHAN nya kita , sebab tak ada gunanya kita PAMER di hadapan TUHAN KANG KATON atau TUHAN KANG ORA KATON .
di situlah kenapa ku (sesepuh) menamai dengan , "DIAMNYA BODOHNYA ORANG PALING BODOH" .

~ Tanya = DIAM BODOHNYA ORANG PALING BODOH apakah sama dengan PASRAH .......?

~ Jawab = Tentu berbeda antara DIAM ORANG PASRAH dengan DIAM BODOH  NYA ORANG PALING BODOH ....!
DIAM NYA ORANG PASRAH itu akan terbawa  SITUASI dan KONDISI (   pasrah itu bertindak sepenuh raga dan jiwa    ) sedang kan DIAM BODOHNYA ORANG PALING BODOH itu  TEGUH BAGAI GUNUNG . 

Opo maksud e teguh koyok gunung iki ,pean golek i dewe .... Ojo di tafser tafser anggone golek .... Nek status lawas ,okeh bahasan hal hal iku..


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KITAB SEMAR

Sang Hyang dan Dewa

KITAB SASTROCHETHO WADININGRAT