Ritual Dengan Dasar Kesadaran

RITUALAH DENGAN DASAR KESADARAN.

Giri,
Seorang bertanya padaku.
Kenapa perkumpulan kumambange watu item tidak pernah melakukan ritual rame2..?
Jawabnya sederhana...,
Belum waktunya!, sebab ritual untuk diri sendiri saja belum bisa dengan sadar bagaimana mau ritual umum? bukankah malah justru  hanya menjadi ajang pamer2an dan sejenisnya? bukankah sudah banyak contoh2 seperti itu..?!
Lebih bagus diumum kita mempererat persaudaraan dahulu agar kesadaran berprikemanusiaan lebih terpupuk, dari pada melakukan ritual tetapi cuma buat pamer2an.

"Ritual itu ada ilmunya tidak asal2an, jaman sekarang jarang yang tahu, meski itu cuma ritual mandi bunga, atau ritual tanda bakti sama gurunya dllnya.."

Ada 3 ritual penting  untuk dilakukan sebelum berjalan diritual umum.
1. Ritual untuk diri sendiri.
2. Ritual untuk leluhur kita.
3. Ritual untuk guru2 kita.

Kenapa ritual bakti sama guru masuk urutan ke 3..?
Ritual bakti sama guru bertujuan agar ilmu yang sudah kalian peroleh berguna dan bisa berkembang....
Tapi sayang dijaman sekarang sudah jarang yang melakukannya sebab mereka malu mengakui gurunya, dan takut murid2nya tahu bahwa ilmunya dari seseorang.

"Untuk guru yang masih bisa di temui...
lakukan dengan cara sungkem "

Jaman sekarang orang2 malu untuk sungkem, apa lagi ada kawannya, sungkem termasuk salah satu tradisi kita yang masih pantas untuk di lestarikan, sebab ada tradisi yg harus diperbarui sesuai dengan jamannya

   Pada umumnya, setiap malam jumat orang pada ritual, entah sunah rosul atau yang lainya, orang kita umumnya hanya memakai jika jumat kliwon saja, kusarankan untuk kalian, luangkanlah waktu Satu minggu sekali untuk ritual yg urutan nomer 1, minggu kedua yang nomer 2, minggu ketiga yang nomer 3..
Lakukan hal itu sebab karna kesadaran, bukan karna untuk medapat apa dan menjadi apa...
Jadikanlah ritual itu sebagai kewajiban kalian, jika kalian ada ritual lain jadikan ritual lainya itu ritual laku...

Seperti itulah dulu waktu aku belajar pembagianya, jadi bukan cuma karna punya pusaka, aji2, ingon2 mlakukan ritual itu.. semua ditempatkan semestinya.
Menggunakan Ubo rampe, terbagi 3 jenis;
1.Untuk yang masih hidup didunia dan nampak.
2.Untuk yang sudah tidak ada didunia ini sebab rusaknya jasmani.
3.Untuk yang masih hidup tapi yang tidak nampak.
Jadi dilihat ubo rampenya saja sudah ketahuan itu untuk apa, salah apa tidak dan lain2nya, kadang aku ketawa lihat unggahan2 vidio foto tapi tidak sesuai dengan ubo rampenya.
Contoh... bakar 3 dupa, itu tergantung dupanya yang bagaimana? ada yang dupa untuk bumi, langit dan manusia, ada yang untuk, sangkan, paran dan dumadi, bahkan diajaran budha ada yg untuk, budha, darma dan biksu.

Oleh Giri Palguno Jati.
Untuk diskusi dan pertanyaan silahkan bergabung di klik:
https://web.facebook.com/groups/1632487163715072/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KITAB SEMAR

Sang Hyang dan Dewa

KITAB SASTROCHETHO WADININGRAT